Otak manusia sering disetarakan dengan komputer sebagai pengolah data dan informasi. Banyak penelitian menarik tentang cara kerja otak. Salah satu tujuan mengerti cara kerja otak ini adalah untuk memberikan manfaat supaya manusia bekerja lebih efisien. Karena otak memiliki cara tersendiri dalam mengolah data dan informasi ya kedalamnya.
Otak ini memang bekerja bagaikan sebuah CPU (Central Processing Unit) dari sebuah komputer. Cara kerjanya memiliki kesamaan. Tentunya sudah banyak penelitian menarik tentang cara kerja otak manusia. Salah satunya, dibawah ini memperlihatkan bagaimana otak mengolah informasi yang masuk, dimana seringkali tidak benar ataupun tidak lengkap.
Namun kemampuan otak ini sangat mengagumkan. Otak tidak memerlukan seluruh data yang diterima ini harus 100% benar dan akurat. Bahkan banyak kesalahan yang akan “dimaafkan” oleh otak. Data yang tidak lengkap pun dapat dicerna dengan cara enkripsi yang unik !
Hanya perlu setengah.
Otak hanya memerlukan setengah dari data sudah cukup untuk menangkap makna. Dengan demikian kita dapat mengefisienkan kerja kita dengan mengetahui cara kerja otak. Dengan mengetahui cara kerjanya maka kita dapat mengakali supaya kerja kita lebih efisien dan efektif.
Baca tulisan diatas, mestinya kamu bisa baca
Coba lihat gambar atau tulisan atas ini. Tanpa memberikan keseluruhan huruf mestinya anda bisa membacanya kan? Otak akan berusaha menebak-nebak apa kira-kira tulisan dibawah ini.Dengan mekanisme enkripsi yang unik inilah otak manusia akan mencoba mengerti makna dari grafis-grafis yang ada.
Coba bandingkan dengan yang dibawah ini.
Mana yang lebih mudah dibaca? Yang atas atau yang bawah?
Setengah dibawah akan lebih mempersulit mengetahui isi dari tulisan. Namun dengan menebak-nebak-pun mungkin otak kita masih mampu menangkap maknanya.
Kenapa demikian?
Otak selalu mencoba mencari-cari makna berdasarkan atas memory yang sudah ada didalamnya. Otak manusia ini sejatinya tidak malas. Otak selalu mencoba mencari-cari makna berdasarkan memory atau data yang sudah ada didalamya. Dan otak akan berusaha mencocokkannya.
Orang asing atau orang yang tidak pernah mengetahui bahasa Indonesia tentunya akan lebih sulit mengetahui isi tulisan ini, karena tidak ada dalam memorinya. Misalnya yang saya tulis itu bahasa jerman, tentunya bagi yang tidak pernah belajar bahasa Jerman juga kesulitan. Dengan demikian semakin banyak isi otak ini dengan memasukkan data misalnya membaca, semakin banyak otak memiliki informasi. Sehingga dengan indormasi didalam otak akan semakin mudah kita belajar hal yang baru.
Hanya ujung yang diperlukan?
Bagaimana dengan tulisan dibawah ini?
Mungkin pernah mendapatkan tulisan atau artikel yang mirip dengan hal ini kan? Nah apa yang kita pelajari dari sini?
Ternyata dalam mengolah informasi otak manusia lebih mementingkan atau memerlukan bagian atas, bagian depan dan bagian akhir. Bagian tengah boleh saja ancur-ancuran. Otak akan berusaha mengolahnya berdasarkan memory yang sudah ada.
Aplikasinya?
Nah, kalau kita akan mengikuti interview kerja, atau kita akan melakukan presentasi, konsentrasi akan lebih banyak pada : Penampilan bagian atas. Buatlah pendahuluan dan kesimpulan (Introduction and Conclusion) semenarik mungkin.
Juga kalau kamu terburu-buru atau merasa ngga cukup waktu, maka konsentrasikan saja pada bagian pendahuluannya serta kesimpulan. Yang tengah salah-salah dikit ngga papa. Dont sweat with the detail in the middle!!
Hal-hal sederhana diatas itulah yang akan diingat-ingat oleh orang lain atau peserta presentasi anda. Mereka tidak akan ingat apa saja detil isi dari presentasi anda di bagian tengah. Mereka bahkan lupa atau tidak tahu bahwa anda melakukan kesalahan di bagian tengah tadi.
Jumlah perkataan dalam bahasa Indonesisa itu mungkin terbatas. Tetapi dengan mengkombinasikan kata-kata itulah muncul pengetahuan-pengetahuan baru. Dengan demikian mudah dimengerti bahwa semakin banyak isi memori di dalam otak kita, semakin mudah kita mempelajari hal yang baru. Karena setiap kali kita membaca dan belajar ada tambahan-tambahan memori yang menjadikan perbendaharaan kata-kata baru yang akan saling melengkapi.
Pandangan pertama ini sangat menentukan!!
Dalam proses wawancara kerja, seseorang interviewer (pewawancara) yang canggih rata-rata hanya memerlukan 3 menit untuk mengetahui tentang diri anda. Satu jam selebihnya hanya meyakinkan apakah impresi 3 menitnya memang benar.
Ternyata dalam mengolah informasi otak manusia lebih mementingkan atau memerlukan bagian atas, bagian depan dan bagian akhir. Bagian tengah boleh saja ancur-ancuran. Otak akan berusaha mengolahnya berdasarkan memory yang sudah ada.
Aplikasinya?
Nah, kalau kita akan mengikuti interview kerja, atau kita akan melakukan presentasi, konsentrasi akan lebih banyak pada : Penampilan bagian atas. Buatlah pendahuluan dan kesimpulan (Introduction and Conclusion) semenarik mungkin.
Juga kalau kamu terburu-buru atau merasa ngga cukup waktu, maka konsentrasikan saja pada bagian pendahuluannya serta kesimpulan. Yang tengah salah-salah dikit ngga papa. Dont sweat with the detail in the middle!!
Hal-hal sederhana diatas itulah yang akan diingat-ingat oleh orang lain atau peserta presentasi anda. Mereka tidak akan ingat apa saja detil isi dari presentasi anda di bagian tengah. Mereka bahkan lupa atau tidak tahu bahwa anda melakukan kesalahan di bagian tengah tadi.
Jumlah perkataan dalam bahasa Indonesisa itu mungkin terbatas. Tetapi dengan mengkombinasikan kata-kata itulah muncul pengetahuan-pengetahuan baru. Dengan demikian mudah dimengerti bahwa semakin banyak isi memori di dalam otak kita, semakin mudah kita mempelajari hal yang baru. Karena setiap kali kita membaca dan belajar ada tambahan-tambahan memori yang menjadikan perbendaharaan kata-kata baru yang akan saling melengkapi.
Pandangan pertama ini sangat menentukan!!
Dalam proses wawancara kerja, seseorang interviewer (pewawancara) yang canggih rata-rata hanya memerlukan 3 menit untuk mengetahui tentang diri anda. Satu jam selebihnya hanya meyakinkan apakah impresi 3 menitnya memang benar.